Jumat, 24 April 2009

BIRU, warna yang paling normal!

Dari semua warna yang aku tahu, cuma biru yang paling normal (bukan berarti yang lain itu gak waras, ya). Menurutku, biru itu selalu identik dengan langit, laut, dan lain lain. Pokoknya yang warnanya biru, pasti bagus! (botol aqua? huh, untung tai' warnanya bukan biru.) Nah, kalau warna yang lain...



Hitam, sebenernya warna ini sempet masuk ke daftar warna kesukaan seorang tentara biru (saya). Tapi, dulu waktu saya lagi mau dilantik jadi tentara item (aneh namanya!), jendral biru nyulik saya dan memberikan jabatan tentara biru kepada saya. Katanya ada satu tentara biru yang berubah jadi tentara ungu gara-gara berdamai sama tentara pink. Yaudah saya mau mau aja (cepet banget ngambil keputusan). Dan sampai sekarang, saya masih mengabdikan diri saya kepada planet biruku tercinta (bumi). Hebat, kan!



Hijau, warna ini belum pernah masuk daftar warna kesukaan saya. Tapi, sebenernya bagus juga, sih.. Cuma setiap saya liat warna hijau saya ingetnya ingus, upil, atau sejenisnya (boong banget! Masa' daun yang warnanya ijo dibilang..., aaaa udah! nggak usah dibahas lagi). Jadi bagi pecinta warna hijau, perkataan saya yang panjang lebar ini (huek) nggak usah dimasukin ke hati. Simpan aja di hidung, biar jadi temennya ingus, upil, dsb. Tapi, di bokong juga boleh. Ok? Ok?



Pink, ini dia nih, warna yang menjadi musuh bebuyutannya tentara biru. Saya itu nggak habis pikir. Masa' ada beberapa tentara biru yang mau berdamai dengan tentara pink (doakan saja supaya saya masih berpihak pada biru, karena ada teman saya yang menjabat sebagai tentara pink, bahkan jadi ketua WOOPP? WPPOP? WOPOP? POWOP? aduh aku lupa. Ya sudah kita lanjut aja, ya). Oke, intinya adalah the evil pink atau merah muda (harusnya merah tua, biar ada kerut di wajahnya, keriputnya, dan mempunyai sifat pelupa (warnanya lho! bukan orang yang suka pink!) adalah musuh bebuyutannya tentara biru yang gagah perkasa. Ha...Ha...



Merah, anda semua tau sendiri, saya sebagai tentara biru, selalu siap sedia melindungi planet biru (bumi). Dan kalau anda selidiki lagi, planet merah (Hercolubus) itu kan planet yang sekarang ini sedang mendekati Bumi. Ukurannya mencapai lima atau enam kali lebih besar dari Jupiter. Ini merupakan raksasa sangat besar dan tidak ada yang dapat mengalihkannya, kecuali tentara biru (boong banget! dasar tukang boong!) Tapi yang disebut planet merah itu bukan Hercolobus saja, tapi planet mars juga lho! (sok tau, padahal nggak tau Hercolubus itu apa, tiba-tiba aja nemu di internet).

Kuning, kelas saya itu paling sering ngikutin gayanya partai demokrat yang lanjutkan. Nah, kalau demokrat itu kan, lambangnya biru. Yang kuning itu golkar. Yaudah saya ngikutin kata hati anak R.O.S.S.O aja.

Aduh capek nih ngetiknya, buat warna-warna lain yang belum dibahas, bakalan dibahas di episode berikutnya, ok? ok?



Kamis, 23 April 2009

Gara-gara Nisa Jatoh! Julukanku pun berubah (akhirnya)

Beberapa minggu kemarin, aku latihan buat persami bareng Nisa, Fika, Dian, Fira, Fanny, Farras, Grace, Ninit sama Adhisty. Pas lagi istirahat, si Nisa mau ngambil tongkat (tergeletak di atas tanah). Tiba-tiba dia kesandung tongkat, ... trus...




GUBRAK! BRAK! KKKK!



dia jatoh! Dan kebetulan waktu dia jatoh itu aku lg meler-melernya. Pas mau nolongin si Nisa (badan membungkuk), ingusku mengalir ke bawah (kayak air sungai yang mengalirnya dari tempat tinggi ke tempat rendah). Trus aku teriak (anggep aja teriak), "Aduh, ingusku keluar nih. Gimana dong?". Tiba-tiba yang lainnya pada ketawa. Katanya aku aneh. Kata mereka, masa' ada orang jatoh, malah ngomongin tentang ingusnya (yang ga begitu penting (memang)) yang hampir jatoh
(ingus vs nisa! yang jatoh duluan ke tanah, dia yang paling hebat. Kira-kira siapa ya, yang menang?
(aduh jadi ngomongin yang ga penting!)
oke, kalau begitu mari kita lanjutkan!)

Nah, sejak kejadian yang tragis (boong banget) itu, aku jadi dipanggil ingus. Padahal aku udah cukup seneng lho!, karena ga dibilang P.U. lagi. Oh iya aku sama fika udah baikan lho! Keren kan! (nggak tuh biasa aja (kata yang sering diucapkan fika)). Tapi nanti juga berantem lagi, hehehe.